CNN Indonesia
Sabtu, 27 Des 2025 13:55 WIB
Ilustrasi. Ada 3 korban tewas dalam pelayaran kapal membawa bantuan relawan kesehatan di Selat Makassar. (iStockphoto/piranka)
Makassar, CNN Indonesia --
Kapal yang ditumpangi rombongan camat Liukang Tupabbring, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama relawan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) dari Dompet Dhuafa tenggelam di perairan Selat Makassar.
Sejauh ini dilaporkan ada 3 korban tewas, termasuk camat dan bidan setempat.
"Iya, tiga orang meninggal dunia, termasuk Camat Liukang Tupabbring, Fitri Mubarak; Bidan Pulau Sarappo, Darma; serta Koordinator LKC Sulsel, Imran," kata Kasi Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (27/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu pagi saat kapal tersebut, KLM Fitri Jaya, berlayar dari Sungai Pangkajene menuju Pulau Sarappo, Kabupaten Pangkep, sekitar pukul 08.30 Wita.
Kapal itu membawa rombongan Camat Liukang Tupabbring bersama relawan LKC Dompet Dhuafa. Jumlah penumpang dalam kapal yang membawa sejumlah logistik bantuan itu ada 11 orang.
"Jadi jumlah penumpang ada 11 orang dengan membawa bantuan Dompet Dhuafa sekitar 40 sak semen dan 40 jamban. Namun, dalam perjalanan terjadi hujan lebat dan disertai angin kencang," kata Andi Sultan.
Setelah diterpa hujan lebat disertai angin kencang, kapal yang ditumpangi rombongan tersebut terbalik ketiak nakhoda tidak mampu mengendalikan kendali.
"Hujan lebat disertai angin kencang yang menyebabkan kapal oleng sehingga juragan tidak mampu menguasai kapal dan akhirnya kapal terbalik sekitar pukul 11.00 WITA, karena cuaca buruk," jelasnya.
Akibat kejadian itu, kata Andi Sultan tiga orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara, awak kapal dan penumpang lainnya dilaporkan selamat setelah dievakuasi oleh warga sekitar.
"Korban sementara dievakuasi ke Pulau Sarappo untuk selanjutnya mayat korban akan dibawa ke Pangkajene dan Makassar," katanya.
(mir/kid)

4 hours ago
4
















































