JAKARTA - Suasana hangat menyelimuti ruang pimpinan DPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, pada Rabu (9/10/2025). Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyambut penuh antusiasme delapan pesepakbola muda Indonesia yang terpilih untuk program beasiswa sepak bola Korea-Korea Seleção (KKS). Mereka akan menghabiskan satu tahun penuh di Portugal, menimba ilmu sepak bola, bersekolah, dan berkompetisi di level internasional.
Pertemuan yang berlangsung santai ini juga menjadi momen makan siang bersama, mempererat kedekatan antara Puan Maharani dan para calon duta bangsa di lapangan hijau. Program KKS sendiri lahir dari kolaborasi apik tiga tokoh visioner: Wakil Ketua MPR Bambang Wuryanto (Bambang Pacul), pelatih kawakan Coach Justin (Justinus Lhaksana), dan legenda sepak bola Portugal, Abel Luís da Silva Costa Xavier (Faisal Xavier).
Bambang Pacul dan Coach Justin turut hadir mendampingi delapan pesepakbola muda berbakat itu: Agha, Dio, Indra, Zuhdan, Mufid, Farrel, Wisnu, dan Maulana Fadli. Keberangkatan mereka ke Portugal bukan sekadar latihan biasa, melainkan sebuah penegasan komitmen pemerintah dan parlemen dalam mendukung penuh pembinaan sepak bola usia muda Indonesia.
Puan Maharani menyampaikan, DPR RI bertekad memajukan sepak bola nasional dengan fondasi yang kuat sejak usia dini. "Sepak bola adalah olahraga tim. Di lapangan, bukan hanya kemampuan individu yang penting, tapi juga bonding dan chemistry untuk membentuk tim yang solid, " tegasnya, menekankan pentingnya membangun kerja sama tim yang solid, bukan hanya mengasah kemampuan fisik semata.
Ia berharap program KKS menjadi mercusuar kebangkitan sepak bola Indonesia. Puan juga berpesan agar pemerintah, federasi, dan kementerian terkait memberikan perhatian ekstra kepada para talenta muda ini. "Kita sudah sekolahkan mereka jauh-jauh ke Portugal. Jangan sampai setelah kembali, talenta ini justru tidak dimanfaatkan oleh Indonesia. Saya minta ini juga disampaikan ke Pak Erick dan Kemenpora, " serunya, secara khusus ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Erick Thohir.
Kepada para pemain muda, Puan memberikan semangat. "Senang tidak adik-adik akan belajar sepak bola selama setahun ke Portugal? Senang ya pasti. Ini kesempatan yang bagus sekali, " ucapnya, mendorong mereka untuk belajar sungguh-sungguh, menjaga kesehatan, dan membanggakan keluarga serta Indonesia.
Program KKS, yang berawal dari inisiatif pembinaan sepak bola usia muda di Provinsi Jawa Tengah sejak tahun 2024, telah berhasil menyeleksi lebih dari 2.410 pemain U-15. Dari seleksi ketat tersebut, 17 pemain terpilih untuk mengikuti pelatihan dan uji coba di Portugal. Akhirnya, delapan pemain terbaik lolos untuk program beasiswa satu tahun penuh, yang akan dijalani di klub-klub profesional Portugal, sekaligus menempuh pendidikan formal dengan dukungan penuh Kedutaan Besar Indonesia untuk Portugal.
"Saya apresiasi gotong royong semua pihak yang memungkinkan adek-adek kita ini akan bisa berangkat ke Portugal, " ujar Puan, mengapresiasi kolaborasi yang terjalin. Ia juga tak lupa menyampaikan ucapan selamat kepada para orang tua yang anak-anaknya terpilih.
"Untuk para orangtua saya juga ucapkan selamat, karena pasti bangga anak-anaknya sudah terpilih untuk berangkat ke Portugal. Mungkin nanti para orangtua akan kangen dengan anak-anaknya. Tapi ditahankan sedikit rasa kangennya dan kita sama-sama doakan dukung mereka berdelapan mendapat pengalaman dan ilmu yang terbaik di Portugal, " tuturnya penuh haru.
Puan menegaskan kembali peran vital sepak bola sebagai olahraga yang menyatukan bangsa. "Apalagi kalau sudah Timnas bermain itu hampir semua mata melekat ke layar untuk nonton pertandingannya. Saya aja merinding kalau setelah setiap pertandingan sepakbola Timnas di kandang lalu mendengar lagu 'Tanah Airku' dinyanyikan bersama-sama oleh satu stadion, " kenangnya.
Ia berpesan agar para pemain muda menyerap ilmu sebanyak mungkin. "Serap ilmu sebanyak mungkin karena Insyaallah kalian yang akan menjadi masa depan sepakbola Indonesia. Oleh karena itu tolong juga agar kalian menjaga nama baik Indonesia di sana. Dan yang utama adalah selalu bersyukur dan membuat orangtua kalian bangga dengan perkembangan kalian di sana nanti, " pesannya.
Puan berharap persiapan berjalan lancar dan para pemain menikmati setiap momen di Portugal. Para pesepakbola muda penerima beasiswa KKS pun tak lupa menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan.
"Selamat menikmati Portugal dan Insyaallah saat kalian nanti melenting di karir sepakbolanya. Ingatlah momen ini sebagai salah satu titik awal yang memotivasi kalian untuk selalu maju, " imbuhnya.
Sebagai simbol kepercayaan dan amanah, Puan Maharani menyerahkan bendera Merah Putih kepada salah satu perwakilan pemain, berharap mereka dapat menjaga kehormatan dan mengharumkan nama bangsa dengan prestasi gemilang. Sebagai balasan, para pesepakbola muda memberikan jersey bertuliskan nama Puan, sebuah gestur apresiasi yang mengharukan.
Program KKS, yang merupakan gelombang kedua setelah kesuksesan program pertama pada tahun 2024, digagas untuk mendorong regenerasi pemain muda dari Jawa Tengah melalui pelatihan sepak bola di Portugal. Istilah "korea-korea" sendiri merujuk pada semangat juang masyarakat kelas menengah ke bawah yang memiliki mimpi besar untuk meningkatkan taraf hidup, sebuah semangat yang melekat pada para penggagasnya, termasuk Bambang Pacul yang kerap dijuluki 'komandan korea'.
Bambang Pacul menambahkan, KKS adalah program internasional pertama di Indonesia yang membuka jalur bagi pemain usia muda di bawah 18 tahun, sesuai regulasi FIFA. Ia bangga menginformasikan bahwa enam dari delapan pemain KKS telah masuk dalam seleksi timnas U-17.
"Ini bukti bahwa pembinaan yang benar bisa menghasilkan pemain hebat. Ingat selalu doa dan restu orang tua, serta fokus belajar agar cita-cita kalian tercapai, " pesannya.
Coach Justin menyoroti bagaimana anak-anak Indonesia awalnya diremehkan, namun berhasil membuktikan kualitasnya, bahkan memenangkan pertandingan uji coba melawan salah satu klub terbaik di Lisbon dengan skor telak 7-2. Ia meyakinkan bahwa seluruh aspek, mulai dari sekolah, akomodasi, hingga pendampingan, telah disiapkan dengan matang bekerja sama dengan Kedutaan Besar Portugal.
"Program KKS sudah terbukti. Kalau dilatih dengan benar, pemain Indonesia bisa bersaing di level internasional, " ungkapnya.
Orang tua Maulana Fadli, mewakili para orang tua penerima beasiswa, menyampaikan rasa syukur dan bangga. Ia berbagi cerita tentang keraguan awal dari para tetangga, namun kini semua ikut merasakan kebahagiaan atas pencapaian luar biasa ini.
"Saya bangga dengan apa yang dicapai anak saya melalui program KKS. Ini kesempatan luar biasa, " ujarnya. (PERS)