Tangis Ibunda Tahu Alvaro yang Hilang 8 Bulan Ditemukan Meninggal

8 hours ago 10

Jakarta, CNN Indonesia --

Arumi, ibunda dari Alvaro Kiano Nugroho (6) tak kuasa membendung tangisnya saat tiba di Jakarta dari Malaysia untuk menemui jasad yang diduga anaknya.

Alvaro yang hilang selama delapan bulan, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di wilayah Tenjo, Banten, Minggu (23/11) lalu. Arumi memberikan apresiasi terhadap polisi yang berhasil menemukan jasad diduga anaknya, namun ia tak bisa menahan tangis saat menjawab pertanyaan wartawan.

"Nggak (menyangka) sama sekali, belum bisa banyak jawab. Makasih banyak ya, untuk lain lainnya tanya ke polisi aja," ujar Arumi kepada wartawan, sambil menahan tangis di kediamannya kawasan Pesanggrahan, Jaksel, Senin (24/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arumi tiba di Jakarta dari Malaysia untuk menjalani tes DNA di RS Polri. Dia diambil sampel liur di RS Polri. Dia juga sempat diwawancara selama proses tes DNA.

Pada Minggu (23/11), polisi menyatakan telah menemukan kerangka diduga Alvaro. Kerangka itu ditemukan di Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Polda Metro Jaya menyebut akan menyampaikan hasil uji DNA terkait jasad Alvaro. Sementara itu Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan tes DNA diperlukan untuk memastikan benar atau tidaknya itu Alvaro.

"Tapi kita butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan Labfor ya. Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro," kata dia kepada wartawan, Minggu (23/11).

Alvaro tidak dimutilasi

Dokter forensik dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, yang telah menerima kerangka tulang diduga kuat jasad Alvaro, memastikan Alvaro tidak dimutilasi.

"Jadi, dari kondisi tulangnya sih tidak ada ditemukan tanda-tanda tulangnya terpotong. Jadi, artinya dia memang terlepas karena proses pembusukan, jadi akhirnya terlepasnya tepat di persendiannya. Jadi tidak ada indikasi potongan atau mutilasi," kata dr Farah Trimadani Karow di Mapolres Jakarta Selatan, Senin.

dr Farah menjelaskan kerangka manusia diduga Alvaro diterima RS Polri Kramat Jati pada Senin dini hari. Setelah itu, pemeriksaan terhadap kerangka dilakukan pagi harinya.

"Kemudian sesuai dengan SOP dari rumah sakit kami, bahwa pemeriksaan jenazah diterima setelah permintaan dari penyidik, kami melakukan pemeriksaan pada pukul 08.00 WIB," tambahnya.

Alvaro dilaporkan hilang sejak 6 Maret 2025. Alvaro kemudian ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan di Kali Cilalay, Tenjo, Bogor, Minggu (23/11).

Polisi sudah menetapkan ayah tiri Alvaro sebagai tersangka pembunuh anak tersebut. Namun, ayah tiri Alvaro disebut bunuh diri di ruang konseling Polres Jaksel setelah ditetapkan tersangka. Tersangka bunuh diri menggunakan celana.

"Minggu izin ke toilet, pertama pakai celana pendek, karena nggak boleh pakai celana panjang, dia minta diganti celana di ruang konseling dari pukul 06.30 WIB sampai 09.00 WIB ditemukan rekannya tadi inisial G, melalui bilah kaca tersangka sudah dalam posisi menghilangkan nyawanya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto dalam jumpa per di Polres Jaksel.

Dokter Forensik RS Polri Kramat Jati, dr Farah Trimadani Karow menambahkan, hasil visum yang dilakukan RS Polri, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh tersangka. Tim dokter hanya menemukan luka lecet tekan yang melingkar di bagian leher.

"Hasil pemeriksaan jenazah laki-laki berusia 49 tahun, golongan darah O, kemudian ditemukan hanya luka lecet tekan yang melingkari leher itu diduga sesuai dengan pola gambarnya kasus gantung, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain pada permukaan tubuh lainnya," jelas Farah.

Baca selengkapnya di sini...

(wis/tim/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Olahraga Sehat| | | |